Senin, 10 Mei 2010

Melirik Perkembangan Pertanian Kabupaten Simalungun


Pematangsiantar, 2010, 10 Mei
Menurut pengamatan pembaca, bagaimanakah sesungguhnya perkembangan pertanian kabupaten Simalungun diera globalisasi ini ? Dengan tidak mengurangi rasa hormat, kami dapat menjawabnya bahwa keberadaan pertanian Simalungun masih berjalan ditempat atau bahkan mengalami kemunduran yang sangat signifikan.

Sebuah perbandingan perkembangan pertanian, kita dapat menelusuri bagaimana perkembangan pertanian yang telah diraih oleh masyarakat Kabupaten Karo. Keberadaan pertanian Karo perkembangannya sangat melonjak jauh meninggalkan daerah-daerah lainnya yang berbasis lahan pertanian. Sesungguhnya jika dilihat dari peta geografisnya, bahwa lahan pertanian di kabupaten Karo tidak begitu luas dibandingkan dengan kabupaten Simalungun.

Sebelum kita sampai kepada permasalahan umum perlu kami memaparkan kedudukan pertanian Simalungun dalam memacu perkembangan perekonomian kabupaten tersebut. Dapat dikatakan bahwa keberadaan pertanian Simalungun sangat memiliki peran penting dalam mengembangkan sistem pendapatan perkapita kabupaten Simalungun. Hal ini dipengaruhi oleh struktur keberadaan wilayah Simalungun, dimana wilayahnya 98% di dominasi lahan-lahan pertanian. Namun hingga saat ini petani Simalungun masih diabaikan oleh kepentingan-kepentingan para birokrat Simalungun. Banyak para pemimpin sebelum menduduki jabatannya, selalu berjanji ingin memberikan perhatian khusus terhadap rakyatnya yang notabene adalah petani, tetapi setelah duduk di kursi empuk semua lupa akan janji-janjinya tersebut. Kebanyakan para pemimpin Simalungun masa kini adalah pemimpin yang bertopengkan KETULUSAN. Tapi setelah terpilih mereka kembali kepada cita-cita aslinya : "MERAMPOK" kekayaan Simalungun..

Siapakah yang layak untuk memberi perhatian yang sesungguhnya terhadap perkembangan Kabupaten Simalungun ? Semua ini kembali kepada rakyat Simalungun sendiri. Bertobatlah untuk memilih para pemimpin yang rajin berjanji palsu. Hendaklah kita kritis terhadap masa depan Tanah kita Tanah Simalungun Jaya.


Sebelum mengetahui perkembangan pertanian Simalungun masa kini, ada baiknya kita paparkan dahulu hasil-hasil pertanian yang dihasilkan oleh petani Simalungun pada umumnya. Adapun hasil pertanian Simalungun umumnya adalah :
Kopi, Tomat, Cabai, Kentang, Jahe ?, Bawang ?, Jagung, Ubi Rambat, Ubi Kayu, Pisang, Buncis, Sayur Putih, Kol, Kacang Panjang, Karet, Sawit, Coklat, Air Aren (Tuak), dst....

Timbul pertanyaan hasil komoditas manakah yang masih kerap dihasilkan oleh para petani Simalungun. Sengaja kami mempertebal beberapa hasil pertanian menunjukkan bahwa itu pulalah hasil pertanian yang masih dihasilkan oleh para petani Simalungun hingga masa kini.

Jika kita memperhatikan hasil komoditas pertanian Simalungun misalnya kita ambil contoh : Kopi sangat memprihatinkan sekali. Bagaimana tidak ? Petani Simalungun hanya dapat menghasilkan kopi sebanyak 2-3 kaleng/ rante dalam sebulan sekali. Bahkan terkadang hanya 1 kaleng dalam sebulan. Sungguh sangat memprihatinkan ! Tapi para petani Simalungun kebanyakan beranggapan bahwa hasil pertanian mereka sudah cukup memuaskan kebutuhan sehari-hari mereka, walaupun hasil panen yang mereka hasilkan hanya sedikit.

Kita juga dapat melihat contoh-contoh hasil komoditas lainnya seperti petani Tomat, Cabai, Kentang, Buncis, dll. hasil yang mereka peroleh cukup sangat memprihatinkan sekali. Bahkan banyak dikalangan petani yang sering mengeluh karena modal yang mereka tanam saja tidak kembali, bahkan menjadi Tarutang (Memiliki utang).

Dari realitas perkembangan pertanian di atas, timbul hal yang menjadi pertanyaan apakah yang melatarbelakangi sehingga keadaan itu dapat terjadi ?

Ada beberapa hal yang menjadi latar belakang utama yang melatarbelakangi sehingga sistem pertanian di kabupaten Simalungun mengalami kegagalan, yaitu :
1. Kurangnya perhatian pemerintah terhadap kebutuhan utama para petani, misalnya :
a. Penyuluhan Sistem Pertanian Modern.
b. Sulitnya memperoleh kebutuhan-kebutuhan tanaman, misalnya : Pupuk & obat-obatan (jika ada namun harga cukup mahal).
c. Tidak adanya sarana-sarana pertanian, misalnya : Tractor, Jetor, dll.
2. Sistem pertanian Simalungun masih bersifat tradisional.
3. Kurangnya modal para petani

Ke tiga poin di ataslah yang menjadi latar belakang utama sehingga pertanian di Simalungun sangat merosot. Peran utama pemerintah untuk merubah ini semua sangat dibutuhkan dan dinantikan oleh kemajuan Sumalungun.

Maka dengan itu kontribusi yang dapat diberikan oleh penulis melalui uraian ini adalah :
1. Pemerintah dalam hal ini Pemerintah Kabupaten Simalungun (Dinas Pertanian) sudah selayaknya membangun sebuah sistem komunikasi penyuluhan pertanian kepada para petani melalui tenaga-tenaga profesional di setiap kecamatan-kecamatan kabupaten Simalungun dimulai dari :
a. Cara memilih tanaman yang akan ditanam
b. Cara menanam tanaman yang baik.
c. Pemupukan & Perawatan tanaman.
d. Cara panen yang baik.
2. Menyediakan kebutuhan-kebutuhan tanaman baik yang bersifat subsidi maupun nonsubsidi di setiap penyalur-penyalur resmi kecamatan hingga desa.
3. Menyediakan saran-sarana pertanian di setiap desa, misalnya :
a. Tractor (sesuai dengan kebutuhan petani)
b. Jetor (sesuai dengan kebutuhan petani)
c. Tempat Penampungan Akhir hasil pertanian
4. Mendirikan Koperasi-koperasi Usaha Tani yang memberi bantuan kepada para petani dengan membebaskan bunga pinjaman di setiap desa.
5. Membentuk kelompok-kelompok tani, yang dibentuk sesuai dengan kelompok/jenis tanaman yang akan ditanam oleh petani.
6. Mendirikan sebuah sistem pengawasan yang independen terhadap para pelaksana penyalur dan penyuluh bantuan di setiap desa. Dapat menjalin kerjasama kepada organisasi-organisasi sosial nonpemerintahan.

Keenam poin inilah yang menjadi kontribusi kepada pemerintah yang sudah selayaknya melahirkan sistem pertanian yang lebih mandiri dan mapan. Kiranya pemerintah dapat sadar dengan secepatnya. Walaupun bukan kontribusi ini yang diambil, setidaknya pemerintah dapat kembali ke jalan yang lebih jujur untuk membangkitkan Pengembangan Kabupaten Simalungun dengan tulus...Horas ma Simalungun..

Tidak ada komentar: